Indonesia kini telah menginjak usia 75 Tahun, giat membangun dalam berbagai
bidang. Namun tanpa disadari telah menciptakan residu masalah pembangunan di pedesaan.
Pembangunan yang selama ini lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi justru menciptakan kesenjangan antar wilayah yang semakin besar. Investasi dan
sumberdaya terserap dan terkosentrasi diperkotaan dan pusat-pusat
pertumbuhan, sementara wilayah pedesaan dan pedalaman mengalami pengurasan sumberdaya yang berlebihan tanpa berefek pada kesejahteraan warganya.
Belajar dari Korea, negeri gingseng yang merdeka selisih 2 hari saja dengan negeri ini, kini telah menjadi salah satu negara maju dengan pendapatan per kepala yang begitu tinggi. Ditilik lebih jauh, ternya kunci keberhasilan Korea dalam memajukan negaranya justru terletak pada pembangunan dan pengembangan indsutri di desa-desanya. Kini desa telah menjelma kota bahakan lebih maju dengan industri-industri besarnya.
Masyarakat dibangun kemandirian dan kemampuan untuk mengelola sumberdayanya.
Desa di Indonesia yang hampir 8000 desa ini sangat berpotensi untuk mengikuti kesuksesan ala negeri Korea, apalagi dengan modal sumberdaya yang unik disetiap desa.
Perlu upaya yang bisa menaikkan nilai tambah atas komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh masyarakat dessa terutama di sektor pertanian. Perbaikan infrastruktur desa, pengembangan satu desa satu industri yang bisa mendorong kenaikan taraf hidup ekonomi masyrakat.
Oleh karenanya kami mengajak para wakif untuk berpartisipasi dalam pengembangan ini dengan mendorong masyrakat desa mengembangkan industrinya melalui aspek penyediaan wakaf produktif berupa wakaf uang yang akan menjadi alternatif permodalan murah dan penyaluran kebermanfaatan yang lebih luas.
Desa EMAS mengajak para donatur berpartisipasi dalam WAKUUSA atau Wakaf Uang Untuk Desa.
Hasil pengumpulan ini akan dijadikan modal pembangunan industri desa yang dapat menaikkan nilai tambah hasil budidaya yang ditanam. Sehinggan keunutngan lebih tinggi dan akan disalurkan kemasyarakat desa setempat atau sekitarnya sebagai penerima manfaat dalam berbagai bentuk program lainnya yang bisa dinikmati secara langsung.